• WhatsApp 0812 7263 0412

10 Macam Penyakit Paru Paru Dan Pengobatannya

 on Rabu, 07 Maret 2018  

Macam Penyakit Paru Paru Dan Pengobatannya - Jenis penyakit yang dapat menyerang paru-paru sangatlah beragam, paru-paru merupakan organ pernafasan manusia. Jika manusia terserang organ paru-parunya dia bisa terkena berbagai macam penyakit pernafasan. Semua jenis penyakit paru-paru bisa membahayakan kesehatan manusia hal itu dikarenakan penyakit paru-paru bisa menyerang organ terpenting manusia. Dalam paru-paru terdapat pertukaran oksigen dan juga pertukaran karbondioksida di dalam darah. Proses pergantian oksigen dengan karbondioksida tersebut dinamakan dengan respirasi. Proses respirasi yang dilakukan oleh paru-paru dibantu oleh hemoglobin atau HB di dalam sel darah merah manusia. Fungsi HB tersebut adalah sebagai pengikat oksigen. Setelah oksigen di dalam darah diikat maka akan diteruskan dengan dialirkannya ke seluruh tubuh. Orang yang terkena anemia biasanya akan terganggu pernafasannya sebab dia memiliki kadar HB yang rendah selain itu jumlah sel darah merah yang sedikit membuat peredaran oksigen ke seluruh tubuh juga sedikit.

Apabila paru-paru terganggu tentunya akan mempengaruhi kinerja dari paru-paru tersebut seperti kesuliutan bernafas. Ada beberapa hal yang dapat menyebabkan penyakit paru-paru ini dan paling sering terjadi diakibatkan dari asap rokok. Berikut adalah 10 Macam Penyakit Paru Paru Dan Pengobatannya :

1. PNEUMONIA


Penyakit Paru Paru Pneumonia
Pneumonia atau penyakit radang paru-paru adalah salah satu jenis gangguan paru-paru yang cukup berbahaya. Penyakit ini berupa infeksi oleh virus, bakteri, jamut yang bisa timbul di berbagai tempat pada permukaan paru-paru. Bahkan pneumonia bisa meluas secara terus-menerus. Biasanya disebabkan oleh bakteri Mycoplasma, Pneumoniae, dan Streptokus.Penyakit ini banyak menyerang anak-anak, bahkan kematian akibat pneumonia berada di peringkat paling atas. Badan kesehatan dunia atau WHO memperkirakan jika setiap tahunnya ada sebanyak 1,1 juta jiwa anak di dunia yang meninggal karena penyakit ini. Indonesia menempati peringkat nomor 8 di dunia yang anak-anaknya meninggal diakibatkan oleh penyakit ini. Saat tahun 2008, angka kematian yang ada di Indonesia akibat penyakit pneumonia adalah sekitar 38 ribu jiwa. Untuk anak usia 2 tahun, penyakit pneumonia bisa bertambah parah dan kebanyakan bisa menyebabkan kematian. Untuk manula atau usia di atas 65 tahun dan terkena penyakit ini membutuhkan perawatan secara intensif di rumah sakit.

Gejala pneumonia adalah demam, berkeringat dan juga tubuh akan terasa dingin. Demam itu bisa merupakan pertanda jika bakteri dan virus sedang berusaha untuk masuk ke dalam tubuh manusia dan menyerang sistem imun. Gejala yang kedua adalah penderita akan mengalami batuk kering dan juga memiliki dahak yang warnanya kuning maupun hijau. Batuk dengan warna seperti itu bisa menjadi tanda adanya infeksi bakteri maupun infeksi virus.

Pengobatan pada penyakit pneumonia ini bisa dilakukan tergantung dengan jenis pneumonia itu sendiri. Pneumonia ringan bisa diobati dengan cara suntikan antibiotik dan juga obat antibitoitk. Selain antibiotitk, pneumonia ringan bisa diobati dengan cara banyak minum dan juga banyak beristirahat. Untuk penyakit pneumonia yang tergolong berat diperlukan perawatan di rumah sakit dan mungkin dibutuhkan alat bantuan pernafasan. Pneumonia akan mudah diobati jika pneumonia masih dalam taraf ringan selain itu, komplikasi penyakit lain yang diderita oleh penderita juga bisa mempengaruhi keberhasilan pengobatan. Pneumonia juga bisa menyebabkan komplikasi contohnya saja adalah paru-paru menjadi bernanah dan menjadi infeksi. Penyakit ini juga bisa dicegah dengan menjaga daya tahan tubuh dan kebersihan. Biasakan untuk mencuci tangan, berolahraga secara teratur dan menjaga pola makan dengan memakan makanan bergizi.

2. PNEUMOTORAKS


Penyakit Paru Paru Pneumotoraks
Penyakit ini tidak berbeda dengan macam-macam penyakit paru-paru yang lainnya, pneumotoraks juga menyerang pada bagian selaput paru atau yang juga disebut dengan istilah pleura. Penyakit ini memungkinkan membran pleura tertembus oleh udara yang masuk ke dalam rongga pleura dan mampu membuat paru-paru menjadi mengempis. Pneumothorax bisa dialami secara tiba-tiba oleh orang yang sehat, maupun sebagai bentuk komplikasi dari kondisi paru-paru tertentu. Adapun faktor penyebab terjadinya panyakit ini seperti Sobeknya kantong udara kecil yang terletak di permukaan paru-paru. Kondisi ini umumnya dialami oleh pengidap pneumothorax primer. Kantong udara (bleb)ini terbentuk tanpa menimbulkan gejala dan ini di luar kantong-kantong udara normal (alveoli) di paru-paru. Penyebab bleb pecah juga tidak dapat dipastikan. Udara yang dilepas akan terperangkap di rongga pleura, Kerusakan paru-paru akibat benturan fisik atau penyakit tertentu, dan pada kondisi asma juga bisa membuat seseorang terkena penyakit ini.

Gejala utama dari pneumothorax adalah nyeri dada mendadak dan pernapasan yang menjadi pendek. Namun gejala – gejala ini bisa juga disebabkan oleh berbagai jenis masalah kesehatan lainnya dan beberapa bisa mengancam nyawa. Jika nyeri dada yang dirasakan sangat berat atau kesulitan bernapas semakin meningkat maka segera bawa ke unit gawat darurat di rumah sakit. Keparahan gejala tergantung pada berapa banyak udara yang masuk ke dalam ruang pleura. Dalam keadaan tertentu, ada yang disebut tension pneumothorax atau pneumothorax emergency, yang merupakan keadaan darurat medis, udara masuk ke ruang pleura tetapi tidak dapat keluar sama sekali, dan setiap napas udara lebih tertarik. Dalam keadaan ini terjadi nyeri dada, sesak napas yang parah dan dapat dengan cepat memburuk seperti paru-paru dan isi dada terasa dikompres. Darah dihambat kembali dari paru-paru ke jantung karena tekanan tinggi yang disebabkan karena udara terjebak. Ini mengakibatkan tekanan darah rendah dan paru-paru kolaps.

Pengobatan penyakit pneumothorax bertujuan untuk mengobati penyakit pneumothorax, tujuan utama adalah dengan menghilangkan tekanan pada paru – paru sehingga bisa membuat paru kembali reekspansi (mengembang). Tergantung dari penyebabnya, tujuan keduanya adalah untuk mencegah rekurensi (kekambuhan). Metode untuk mecapai tujuan – tujuan ini tergantung dari beratnya kolaps paru dan kadang tergantung dari keadaan kesehatan pasien secara keseluruhan.

Adapun dengan cara melakukan Observasi, jika hanya bagian kecil paru yang mengalami kolaps maka dokter akan melakukan monitoring kondisi pasien dengan serangkaian pemeriksaan sinar X (rontgen) dada sampai kelebihan air benar – benar terserap seluruhnya dan paru kembali mengembang. Normalnya monitoring dilakukan selama seminggu atau 2 minggu. Pemberian oksigen bisa mempercepat proses absorpsi (penyerapan), Dan jika bagian paru yang kolaps lebih besar maka dokter akan melakukan Insersi jarum atau chest tube ke dada pasien untuk menghilangkan kelebihan udara yang tertimbun di rongga pleura. 

Jarum atau chest tube diinsersikan di antara iga hingga masuk ke dalam rongga pleura yang terisi udara yang menekan paru hingga kolaps. Bersama dengan jarumnya, suntikan ditusukkan ke dada sehingga dokter bisa menarik ke luar udara yang tertimbun (seperti suntikan yang digunakan untuk menarik darah dari vena). Chest tube bisa ditempelkan di alat penghisap untuk untuk menghilangkan udara dari rongga paru secara kontinu. Apabila menggunakan pengobatan chest tube tidak berhasil mengatasi pneumothorax, maka tindakan pembedahan dibutuhkan untuk menutup kebocoran udara. 

Pada kebanyakan kasus, tindakan pembedahan bisa dilakukan dengan melakukan insisi (sayatan) kecil. Dokter bedah akan mengamati kebocoran yang terjadi dan kemudian menutupnya. Pada beberapa kasus, bahan tertentu bisa digunakan untuk mengiritasi jaringan sekitar paru sehingga jaringan ini akan melekat satu sama lain dan bisa menghilangkan kebocoran. Meskipun jarang, dokter bedah bisa juga melakukan tindakan insisi yang lebih besar antara iga untuk mendapatkan akses yang lebih baik untuk mengatasi kebocoran udara yang besar atau yang multipel.

3. EMFISEMA


Penyakit Paru Paru Emfisema
Emfisema adalah suatu kelainan anatomis pada paru – paru yang ditandai oleh adanya pelebaran rongga udara pada daerah distal bronkiolus terminal yang disertai oleh kerusakan pada dinding alveoli. Jenis penyakit paru obstruktif kronis yang melibatkan kerusakan pada kantung udara (alveoli) di paru-paru. Penyakit paru obstruksi kronis (PPOK) ini dapat digolongkan sebagai penyakit paru-paru obstruktif karena kerusakan jaringan paru-paru di sekitar saluran udara yang lebih kecil, bronkiolus. Kerusakan ini akan membuat bentuk fisik paru-paru tidak normal saat kita menghembuskan napas keluar. Bentuk abnormal ini akan mengganggu pertukaran udara kotor dan udara bersih, sehingga oksigen yang masuk dan karbondioksida yang keluar dari aliran darah di paru tidak maksimal.

Emfisema paru secara antomis dibedakan menjadi tiga bentuk, Emfisema tipe sentriasinar pada emfisema ini kerusakan dimulai dari bronkiolus respiratori yang meluas ke daerah tepi, terutama mengenai paru – paru bagian atas. Emfisema ini sering terjadi sebagai akibat dari kebiasaan merokok dalam jangka waktu yang lama, Emfisema tipe panasinar pada emfisema ini kerusakan terjadi pada seluruh alveoli distal dan bronkiolus terminal secara merata, terutama mengenai paru – paru bagian bawah. Emfisema ini sering terjadi pada pasien yang kekurangan alpha 1 antitripsin, Emfisema asinardistal pada emfisema ini kerusakan lebih banyak mengenai saluran napas distal, duktus dan sakus alveoler, terutama mengenai daerah septa atau dekat pleura.

Adapun faktor penyebab terjangkitnya penyakit emfisima yaitu, Kebiasaan merokok, terpapar polusi udara dilingkungan dan tempat kerja, adanya hiperaktiviti bronkus, Adanya riwayat infeksi saluran napas bawah berulang, Kekurangan alfa 1 antitripsin, penyebab yang satu ini jarang terdapat di Indonesia. Penderita bisa mengidap emfisema selama bertahun-tahun tanpa menyadari gejalanya. Gejala utama dari emfisema adalah napas pendek atau lebih dikenal dengan istilah sesak napas. Penderita kesulitan untuk menghembuskan napas keluar. Umumnya gejala ini akan yang berkembang secara bertahap.

Penyakit Emfisema tidak dapat disembuhkan. Pengobatan yang ada selama ini hanya untuk mengurangi gejala dan menghambat perkembangan penyakit, hal yang paling penting dalam pengobatan emfisema adalah berusaha untuk menghindari paparan terutama dengan berhenti merokok dan menghindari polusi udara, seperti halnya dengan beberapa jenis obat-obatan seperti bronchodilator, mucolytic, steroid, dan antibiotik yang disesuaikan dengan tingkat keparahan penyakit, beberapa jenis terapi untuk penderita emfisema adalah rehabilitasi paru, suplemen oksigen, dan terapi nutrisi, dan dua jenis pembedahan yang dilakukan bagi penderita emfisema parah yaitu pembedahan untuk mengurangi volume paru-paru dan transplantasi paru-paru. Transplantasi dilakukan hanya bila terapi yang lain gagal dan kerusakan paru sangat parah.

4. TUBERKULOSIS (TBC)


Penyakit Paru Paru Tuberkulosis
Tuberkulosis terjadi akibat gangguan seperti infeksi yang disebabkan oleh virus atau bakteri mycobacteruim tubercolosis melalui kelenjar getah bening ke bagian tubuh lainnya. Penyakit ini merupakan penyakit yang sering diderita oleh masyarakat. Peyakit tuberkulosis tidak boleh disepelekan sebab penyakit itu bisa sangat berbahaya jika menyerang anak-anak yang memiliki sistem imun yang belum stabil. Bakteri penyebab TBC bisa menyerang ke bagian otak sehingga dibutuhkan pembedahan untuk mengangkat bakteri tersebut. Pada dasarnya di dalam tubuh manusia memiliki mikroba bernama TB, tapi mikroba ini biasanya tidak akan menyebabkan penyakit pada tubuh orang yang memiliki sistem imun yang bagus. Begitupula sebaliknya, penyakit ini bisa menyerang orang yang memiliki sistem imun yang menurun. Penyakit ini menular dan jika tidak segera diatasi bakteri itu bisa menyerang bagian tubuh yang lainnya. Penyakit ini dapat menular dengan mudah melalui percikan air ludah saat si penderita mengalami batuk, bersin, atau makan dan minum satu tempat dengan si penderita.

Kita harus mengetahui bahwa penyakit TBC dapat menyerang siapa saja (tua, muda, laki-laki, perempuan, miskin, atau kaya) dan juga dapat menyerang dimana saja. Berdasarkan data yang ada, setiap tahunnya di Indonesia bertambah dengan seperempat juta kasus baru TBC dan sekitar 140.000 kematian terjadi setiap tahunnya disebabkan oleh penyakit TBC. Dan yang lebih penting, saat ini Indonesia berada pada urutan ketiga terbesar sebagai negara dengan masalah penyakit TBC di dunia.
Seperti sudah dijelaskan sebelumnya, bahwa penyakit TBC adalah jenis penyakit menular, oleh karena itu tentu saja kita harus lebih waspada supaya tidak tertular penyakit TBC. Menjaga pola hidup sehat, adalah langkah utama untuk mencegah penyakit TBC. Jika di lingkungan anda tinggal maupun berkerja ada orang yang sedang menderita penyakit TBC, ada baiknya untuk tidak melakukan kontak langsung dengan penderita TBC tersebut, supaya meminimalisir terjadinya penularan penyakit TBC.

Penyebab dari penyakit TBC ini dikarenakan adanya suatu infeksi yang diakibatkan dari bakteri dan virus mycobacteruim tubercolosis yang menyerang paru-paru, dan bakteri penyebab TBC ini bisa muncul dan menyerang organ tubuh yang lain misalnya kelenjar getah bening, usur, ginjal, kandungan, tulang dan bisa menyerang organ otak.

Untuk mendiagnosis TBC, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik, terutama di daerah paru/dada, lalu dapat meminta pemeriksaan tambahan berupa foto rontgen dada, tes laboratorium untuk dahak dan darah, juga tes tuberkulin (mantoux/PPD). Pengobatan TBC adalah pengobatan jangka panjang, biasanya selama 6-9 bulan dengan paling sedikit 3 macam obat. Kondisi ini diperlukan ketekunan dan kedisiplinan dari pasien untuk meminum obat dan kontrol ke dokter agar dapat sembuh total. Apalagi biasanya setelah 2-3 pekan meminum obat, gejala-gejala TBC akan hilang sehingga pasien menjadi malas meminum obat dan kontrol ke dokter. Jika pengobatan TBC tidak tuntas, maka ini dapat menjadi berbahaya karena sering kali obat-obatan yang biasa digunakan untuk TBC tidak mempan pada kuman TBC (resisten).

Akibatnya, harus diobati dengan obat-obat lain yang lebih mahal dan "keras". Hal ini harus dihindari dengan pengobatan TBC sampai tuntas. Pengobatan jangka panjang untuk TBC dengan banyak obat tentunya akan menimbulkan dampak efek samping bagi pasien. Efek samping yang biasanya terjadi pada pengobatan TBC adalah nyeri perut, penglihatan/pendengaran terganggu, kencing seperti air kopi, demam tinggi, muntah, gatal-gatal dan kemerahan kulit, rasa panas di kaki/tangan, lemas, sampai mata/kulit kuning. Itu sebabnya penting untuk selalu menyampaikan efek samping yang timbul pada dokter setiap kali kontrol sehingga dokter dapat menyesuaikan dosis, mengganti obat dengan yang lain, atau melakukan pemeriksaan laboratorium jika diperlukan.

5. KANKER PARU-PARU


Penyakit Kanker Paru Paru
Kanker paru-paru terjadi di dalam tubuh kita karena muncul pertumbuhan sel kanker yang sama sekali tak terkontrol pada jaringan paru dan asal kanker jenis ini biasanya dari jaringan tipis di organ paru kita di mana wujudnya adalah lapisan sel di saluran udara.

Berdasarkan data WHO, kanker paru-paru adalah salah satu jenis kanker yang paling sering menyerang laki-laki Indonesia. Berdasarkan data Globocan atau International Agency for Research on Cancer (IARC) pada tahun 2012, di Indonesia terdapat 25.322 kasus kanker paru-paru yang menimpa pria dan 9.374 kasus yang menimpa wanita. Angka kejadian kanker paru cukup rendah pada usia di bawah 40 tahun, dan semakin meningkat hingga usia 70 tahun. Terdapat dua jenis kanker paru-paru primer berdasarkan jenis selnya, yaitu kanker paru-paru sel kecil (small-cell lung cancer/SCLC) dan kanker paru-paru non-sel kecil (non-small-cell lung cancer/NSCLC). Kanker paru-paru non-sel kecil berpeluang empat kali lebih sering terjadi dibandingkan dengan kanker paru-paru sel kecil, kanker paru-paru sel kecil (SCLC) biasanya hanya menimpa para perokok berat dan penyebarannya lebih cepat dibandingkan dengan kanker paru-paru non-sel kecil (NSCLC).

Merokok bisa dikatakan sebagai penyebab utama kanker paru-paru. Orang yang paling berisiko terkena kanker paru-paru adalah perokok aktif. Sekitar 85 persen kanker paru-paru dikaitkan dengan kebiasaan merokok. Meski begitu, bukan berarti setiap perokok akan terkena kanker paru-paru. Selain itu, orang yang tidak merokok juga berkemungkinan terserang kanker paru-paru, meski lebih rendah jumlahnya. Beberapa penyebab kanker paru-paru lain adalah menghirup arsenik, radiasi, dan polusi udara. Kanker paru-paru juga lebih umum terjadi pada orang yang sudah lanjut usia.

Pada tahap awal, kanker paru-paru tidak menyebabkan gejala apa pun. Gejala hanya akan muncul ketika perkembangan kanker telah mencapai suatu tahap tertentu. Penderita kanker paru-parumemiliki gejala seperti batuk yang berkelanjutan dan bertambah parah hingga akhirnya mengalami batuk darah, mengalami sesak napas dan rasa nyeri di dada, mengalami kelelahan tanpa alasan, pembengkakan pada muka atau leher, sakit kepala, sakit pada tulang bisa pada bahu lengan atau tangan, berat tubuh menurun, kehilangan selera makan, suara menjadi serak, kesulitan menelan atau sakit saat menelan sesuatu, perubahan pada bentuk ujung jari yang menjadi cembung.

Pengobatan dan penanganan untuk kanker paru-paru tergantung kepada jenis, ukuran, posisi kanker, dan stadium kanker yang diderita. Kesehatan penderita juga berpengaruh dalam menentukan pengobatan yang bisa dijalani.Dalam metode operasi pengangkatan kanker bisa dilakukan jika kanker hanya berada di satu sisi paru-paru dan belum menyebar. Selain itu, kondisi kesehatan penderita kanker paru-paru perlu diperiksa apakah memungkinkan untuk dilakukan operasi.

Operasi pengangkatan kanker biasanya akan dilanjutkan dengan kemoterapi untuk melenyapkan sel-sel kanker yang tersisa. Untuk kanker yang telah menyebar menggunakan metode energi radiasi(Radioterapi) untuk membunuh sel kanker. Terutama pada kondisi pascaoperasi, prosedur ini juga bisa digunakan untuk membunuh sel-sel kanker yang masih tersisa. Jika operasi sudah tidak mungkin, radioterapi dilakukan untuk meredakan gejala atau rasa sakit dan memperlambat tingkat penyebaran kanker. Pengobatan kemoterapi dilakukan secara berkala dalam waktu beberapa minggu atau bulan dengan diselingi istirahat untuk memulihkan diri.

Prosedur penanganan memakai obat-obatan untuk membunuh sel-sel kanker, memperlambat pertumbuhan sel-sel kanker, serta menghambat penyebarannya, kemoterapi juga kadang diberikan sebelum operasi dengan tujuan untuk membuat kanker menyusut dan menjadi lebih mudah untuk diangkat. Selain itu, kemoterapi juga bisa dilakukan pascaoperasi untuk membunuh sel-sel kanker yang masih tersisa. Fungsi lain dari kemoterapi adalah untuk meredakan rasa sakit dan mengurangi gejala kanker.

6. EFUSI PLEURA


Penyakit Paru Paru Efusi Pleura
Efusi pleura adalah suatu kondisi kesehatan dimana jumlah kelebihan cairan menumpuk di rongga pleura. Cairan pada ruangan tersebut kurang – lebih sebanyak 0.13 mL/kg berat badan, yaitu hasil dari keseimbangan antara tekanan cairan di pembuluh darah dan sistem pembuangan cairan di saluran getah bening. Adanya cairan abnormal pada ruang tersebut ini bisa membatasi kemampuan paru-paru berkembang dan karenanya pasien kesulitan untuk bernapas. Cairan abnormal dapat berupa cairan pleura dalam jumlah banyak (hidrotoraks), darah (hematotoraks), cairan getah bening (kilotoraks), atau nanah (empiema). Lapisan pleura sendiri terdiri dari lapisan dalam (visceral) yang melekat langsung pada paru-paru dan lapisan luar (parietal) menempel pada dinding dada. Normalnya kedua lapisan pleura ini dipisahkan oleh sedikit udara dan cairan didalamnya, seperti halnya oli pada mesin cairan pleura ini berfungsi sebagai pelumas untuk membantu kelancaran pergerakan paru-paru ketika mengembang dan mengempis saat bernapas. Namun ketika terdapat penumpukan cairan yang berlebihan pada pleura, maka cairan akan mendesak paru-paru ke arah dalam sehingga pergerakan paru menjadi terbatas.

Desakan paru-paru akibat efusi pleura beserta proses yang mengiringinya bisa menimbulkan gejala, gejala klinis efusi pleura bervariasi dan seringkali bergantung pada penyakit yang mendasari. Gejala yang paling sering ditemui adalah sesak napas, batuk, dan nyeri dada. Batuk pada penderita efusi pleura umumnya ringan dan tidak berdahak. Nyeri dada disebabkan oleh iritasi pleura, dapat bersifat ringan sampai berat, dirasakan sebagai nyeri yang tajam, dan memburuk dengan tarikan napas dalam (nyeri dada pleuritik). Nyeri dapat menyebar ke bahu di sisi yang sama atau perut bagian atas. Efusi pleura pada radang paru – paru (pneumonia) menimbulkan gejala demam, batuk berdahak, dan sesak napas.

Efusi pleura umumnya dibagi menjadi dua, yaitu transudatif dan eksudatif. Efusi pleura transudatif disebabkan oleh kebocoran cairan ke rongga pleura yang disebabkan peningkatan tekanan di pembuluh darah atau penurunan kadar protein darah. Penyebab yang sering menyebabkan terbentuknya cairan transudat antara lain gagal jantung, pengerasan hati, penurunan kadar protein darah, sindrom nefrotik, dan sindrom Meig, Sedangkan efusi pelura eksudatif disebabkan oleh tersumbatnya pembuluh darah atau pembuluh limfe. Beberapa penyebab yang sering menyebabkan terbentuknya cairan eksudat adalah kanker, infeksi, trauma, kematian jaringan paru, emboli paru, radang pankreas, robekan esofagus, dan tuberkulosis.

Tujuan pengobatan adalah menghilangkan cairan di ruang pleura, mencegah terbentuknya kembali cairan abnormal, dan mengobati penyakit dasar. Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dengan cara mendengarkan paru-paru dengan stetoskop serta mengetuk-ngetuk bagian paru terutama batas antara cairan dan udara setelah sebelumnya mengumpulka informasi mengenai keluhan yang dirasakan dan riwayat perjalanan penyakit. Dalam analisis cairan pleura, dokter akan mengeluarkan cairan dari daerah membran pleura dengan memasukkan jarum ke dalam rongga dada dan penyedotan cairan ke dalam jarum suntik. Cairan yang didapat kemudian diperiksa keberadaan protein atau sel kanker. Nama lain untuk tes ini adalah thoracentesis.

Dokter mungkin juga memerlukan tindakan thoracoscopy jika mencurigai efusi pleura. Thoracoscopy adalah prosedur pembedahan yang memungkinkan dokter melihat bagian dalam rongga dada menggunakan kamera serat optik. Dokter akan membuat beberapa sayatan kecil di daerah dada saat Anda berada di bawah anestesi umum (dibius). Kemudian dokter akan memasukkan kamera serat optik melalui satu sayatan dan alat bedah melalui sayatan lainnya untuk mengekstrak sejumlah kecil cairan atau jaringan untuk analisis.

7. BRONKITIS


Penyakit Paru Paru BronkitisJenis penyakit paru paru lainya yatu Bronkitis, merupakan jenis penyakit yang terjadi karena adanya infeksi pada saluran pernapasan utama, terutama pada organ paru-paru (bronkus). Infeksi paru-paru atau bronkus yang menyebabkan peradangan atau inflamasi ini termasuk salah satu jenis penyakit pernapasan. Namun, hanya ada saluran pernafasan utama yang diberikan nama bronkus. Oleh sebab itu, masalah dan gangguan yang terjadi pada bagian bronkus ini yang menyebabkan pengambilan nama bronkitis. Artinya, terdapat gangguan pada bagian bronkus paru paru anda.

Gangguan dan masalah pada bronkus yang merupakan awal terjadinya penyakit bronkitis. Pasalnya, bronkus yang terganggu akan menimbulan terjadi peradangan di sepanjang salurannya. Sehingga kemudian, saluran pernafasan paru paru anda menjadi terganggu. Setidaknya ada dua jenis penyakit bronkitis yang dapat anda bedakan berdasarkan definisinya yaitu bronkitis jenis yang pertama atau bronkitis akut didefinisikan sebagai penyakit yang banyak menyerang anak anak.

Biasanya jenis penyakit bronkitis ini akan bertahan selama dua hingga tiga minggu untuk menginfeksi saluran pernafasan anda. Selain itu, mungkin juga muncuk sesak nafas tiba tiba sebagai tanda bronkitis kambuh penyakit ini disebabkan oleh virus, dan selanjutnya jenis bronkitis yang kedua adalah bronkitis kronis yang diketahui sangat lama jangka waktunya. Anda dapat menderitanya hingga hitungan tahun. Biasanya jenis bronkitis ini akan terjadi pada orang dewasa dengan usia lebih dari 40 tahun, penyakit ini disebabkan oleh kebiasaan merokok.

Penyebab bronkitis kronis yang paling umum adalah kebiasaan merokok. Tiap isapan rokok berpotensi merusak bulu-bulu kecil di dalam paru-paru yang disebut rambut silia. Rambut silia berfungsi menghalau dan menyapu keluar debu, iritasi, dan mukosa atau lendir yang berlebihan. Setelah beberapa lama, kandungan rokok bisa menyebabkan kerusakan permanen pada silia dan lapisan dinding bronkus. Saat ini terjadi, kotoran tidak bisa dikeluarkan dan dibuang dengan normal. Lendir dan kotoran yang menumpuk di dalam paru-paru membuat sistem pernapasan menjadi lebih rentan terserang infeksi.

Gejala bronkitis kronis biasanya akan bertahan setidaknya tiga bulan. Belum ada obat yang bisa menyembuhkan bronkitis kronis, tapi ada obat yang bisa digunakan untuk meredakan gejala yang muncul. Sebaiknya Anda hindari merokok atau lingkungan dengan banyak perokok di sekitarnya. Kondisi ini bisa memperparah gejala yang muncul jika Anda menderita bronkitis kronis, adapun gejala gejala penyakit ini seperti batuk, sesak nafas, sakit tenggorokan, nyeri dada, cepat lelah, demam , batuk darah dan sakit kepala.

Pengobatan bronkitis akut biasanya akan sembuh dengan sendirinya tanpa melakukan perawatan medis secara khusus. Untuk mempercepat penyembuhan, beberapa metode dapat Anda lakukan sendiri seperti Memperbanyak intensitas istirahat, banyak minum air putih. Asupan air putih akan membantu mengencerkan dahak atau lendir yang ada di paru-paru sehingga mudah dikeluarkan dari dalam paru-paru, berhenti atau hindari lingkungan asap, baik asap rokok maupun sumber asap lainnya, dan Sebaiknya anda tidak mengkonsumsi obat batuk, karena batuk sebenarnya merupakan reaksi alamiah yang justru akan membantu keluarnya dahak dari dalam paru-paru.

Dan untuk bronkitis kronis ditangani dengan pemberian vaksinasi flu tahunan atau vaksinasi pneumonia sebab paru-paru lebih rentan terkena infeksi. Berhenti merokok dan juga menghindari asap juga menjadi salah satu solusi untuk membantu mempercepat proses penyembuhan. Untuk membantu mengeluarkan dahak dari dalam paru, dokter kemungkinan akan memberikan obat bernama mucolytic. Obat tersebut berguna untuk mengencerkan lendir yang ada di dalam paru-paru sehingga mudah untuk dikeluarkan. Sebaiknya anda tidak membeli obat secara bebas karena pengaruh obat tersebut bisa saja memperburuk kondisi penyakit bronkitis.

8. ASMA


Penyakit Paru Paru Asma
Hampir setiap orang mengetahui bahwa asma merupakan salah satu jenis penyakit paru-paru.
Asma dalam bahasa Yunani “asthma” adalah jenis penyakit jangka panjang atau kronis pada saluran pernapasan yang ditandai dengan peradangan dan penyempitan saluran napas yang menimbulkan sesak atau sulit bernapas, penderita asma juga bisa mengalami gejala lain seperti nyeri dada, batuk-batuk dan mengi. Asma bisa diderita oleh semua golongan usia, baik muda atau tua. Bagi seseorang yang memiliki penyakit asma, saluran pernapasannya lebih sensitif dibandingkan orang lain yang tidak hidup dengan kondisi ini. Ketika paru-paru teriritasi maka otot-otot saluran pernapasan penderita asma akan menjadi kaku dan membuat saluran tersebut menyempit. Selain itu akan terjadi peningkatan produksi dahak yang menjadikan bernapas makin sulit untuk dilakukan.

Gejala dari penyakit ini adalah sulit bernapas serta disertai suara mengi. Penyakit ini disebabkan oleh penyempitan sementara pada saluran pernapasan yang menyebabkan penderita sulit untuk bernapas. Penyempitan ini terjadi pada pembuluh tenggorokan, penyakit ini juga bisa dari faktor keturunan, selain itu ada beberapa faktor lain yang menyebabkan penyakit ini, seperti perubahan suhu, debu, ketegangan emosi dan juga gerakan badan yang berlebihan. Untuk penderita penyakit ini sebaiknya hindari hal-hal yang dapat menyebabkan penderita mengalami serangan asma.

Ada dua tujuan dalam pengobatan penyakit asma, yaitu meredakan gejala dan mencegah gejala kambuh. Untuk mendukung tujuan tersebut, diperlukan rencana pengobatan dari dokter yang disesuaikan dengan kondisi pasien. Rencana pengobatan meliputi cara mengenali dan menangani gejala yang memburuk, serta obat-obatan apa yang harus digunakan. Penting bagi pasien untuk mengenali hal-hal yang dapat memicu asma mereka agar dapat menghindarinya. Jika gejala asma muncul, obat yang umum direkomendasikan adalah inhaler pereda.

Bilamana terjadi serangan asma dengan gejala yang terus memburuk (secara perlahan-lahan atau cepat) meskipun sudah ditangani dengan inhaler atau obat-obatan lainnya, maka penderita harus segera mendapatkan penanganan di rumah sakit. Meski jarang terjadi, serangan asma bisa saja membahayakan nyawa. Bagi penderita asma kronis, peradangan pada saluran napas yang sudah berlangsung lama dan berulang-ulang bisa menyebabkan penyempitan permanen.

9. LEGIONNARIES


Penyakit Paru Paru Legionnaries
Penyakit Legionnaire (Legionella pneumonia; Pontiac fever)adalah suatu infeksi saluran pernafasan akut yang disebabkan oleh bakteri Legionella Pneumophilia dan spesies lainnya dari Legionella yang bisa menyebabkan serangkaian penyakit, mulai dari batuk ringan dan demam sampai pneumonia, paru-paru akan membengkak dan di penuhi cairan seperti lendir. Penyakit ini merupakan 1-8% dari semua kasus pneumonia dan sekitar 4% dari pneumonia berat yang didapat di rumah sakit. Penyakit ini cenderung terjadi pada akhir musim panas dan awal musim gugur.

Penyebabnya adalah bakteri Legionella Pneumophilla dan spesies lainnya dari Legionella. Merupakan bakteri yang berbentuk batang, bakteri ini ditemukan di dalam sistem pengaliran air dan bisa bertahan di dalam sistem penyejuk udara yang hangat dan lembab di gedung-gedung perkantoran, termasuk rumah sakit, maka bisa terjadi wabah yang luas. Mulai dari timbulnya gejala, keadaan akan semakin memburuk pada 4-6 hari pertama, dan 4-5 hari kemudian mulai membaik. Kebanyakan infeksi menyerang usia pertengahan atau usia lanjut, meskipun juga bisa menerang anak-anak. Penyakit paru-paru legionnaries sendiri pertama kali di ketahui pada tahun 1976 pada saat ituh terjadi wabah penyakit yang mirip seperti pneumonia berat, pada saat veteran perang di sebuah konvensi Amerikan legion. Penyakit ini lebih banyak menyerang pada sebagian banyak laki-laki.

Gejala yang di timbulkan oleh penyakit LEGIONNARIES sama seperti gejala yang di timbulakan oleh penyakit pneumonia maupun penyakit radang paru-paru laiannya. Khususnya gangguan saluran pernafasan, tetapi selain itu penderita juga akan terserang diare, nyeri perut, nyeri persendian, sakit kepala, nyeri dada dan ataksia (gangguan koordinasi). Dan penyakit ini dapat sangat berbahaya apabila di biarkan saja, di karenakan dapat mengakibatkan kematian pada orang yang memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah.

Untuk pengobatan dapat memberikan antibiotik seperti Erythromycin merupakan antibiotik terpilih untuk mengobati penyakit Legionnaire. Pada kasus yang tidak terlalu berat, dapat diberikan per-oral (melalui mulut); jika tidak memungkinkan, bisa diberikan secara intravena (melalui pembuluh darah). Dan jika terjadi gangguan pernafasan yang sangat berat, maka sebaiknya penderita dirawat di rumah sakit guna mendapatkan cairan dan elektrolit serta oksigen tambahan (baik melalui sungkup muka maupun melalui ventilator mekanik).

Angka kematian adalah sekitar 20%. Angka kematian yang lebih tinggi ditemukan pada mereka yang mendapatkan penyakit ini di rumah sakit atau pada penderita gangguan sistem kekebalan.

10. SILIKOSIS


Penyakit Paru Paru Silikosis
Silikosis adalah jenis penyakit paru-paru yang ditimbulkan akibat dari kondisi lingkungan kerja. Penyakit ini juga berhubungan dengan penyakit pneumokoniosis yang disebabkan oleh kristal silika. Silika sendiri merupakan sejenis bahan yang biasa digunakan saat pembangunan rumah, gedung dan juga di bagian konstruksi. Bentuk silika sendiri padat dan tidak berbahaya, namun debu-debu dari silika sangat tidak bagus untuk paru-paru dan juga berbahaya bagi paru-paru. Orang belum banyak yang belum mengenal silika, jenis silika yang sering digunakan dalam rekonstruksi bangunanan adalah kuarsa, tridimit dan juga kristobali. Terdapat tiga jenisa silikosis:
  • Silikosis Kronis Simplek, terjadi akibat pemaparan sejumlah kecil debu silika dalam jangka panjang (lebih dari 20 tahun). Nodul-nodul peradangan kronis dan jaringan parut akibat silika terbentuk di paru-paru dan kelenjar getah bening dada.
  • Silikosis Akselerata, terjadi setelah terpapar oleh sejumlah silika yang lebih banyak selama waktu yang lebih pendek (4-8 tahun). Peradangan, pembentukan jaringan parut dan gejala-gejalanya terjadi lebih cepat.
  • Silikosis Akut, terjadi akibat pemaparan silikosis dalam jumlah yang sangat besar, dalam waktu yang lebih pendek. Paru-paru sangat meradang dan terisi oleh cairan, sehingga timbul sesak nafas yang hebat dan kadar oksigen darah yang rendah.
Pada silikosis simplek dan akselerata bisa terjadi fibrosif masif progresif. Fibrosis ini terjadi akibat pembentukan jaringan parut dan menyebabkan kerusakan pada struktur paru yang normal. 

Silikosis disebabkan oleh paparan silika kristal, yang berasal dari pemotongan, pengeboran, atau penggilingan tanah, pasir, granit, atau mineral lainnya. Setiap pekerjaan dimana kerak bumi terganggu bisa menyebabkan silikosis. Silikosis biasanya terjadi pada orang-orang yang telah menghirup debu silika selama beberapa tahun. Silika adalah unsur utama dari pasir, sehingga pemaparan biasanya terjadi pada: 
  • buruh tambang logam, 
  • pekerja pemotong batu dan granit, 
  • pekerja pengecoran logam, dan 
  • pembuat tembikar.
Bila terhirup, serbuk silika masuk ke paru-paru dan sel pembersih (misalnya makrofag) akan mencernanya. Enzim yang dihasilkan oleh sel pembersih menyebabkan terbentuknya jaringan parut pada paru-paru. Pada awalnya, daerah parut ini hanya merupakan bungkahan bulat yang tipis (silikosis noduler simplek). Akhirnya, mereka bergabung menjadi massa yang besar (silikosis konglomerata). Daerah parut ini tidak dapat mengalirkan oksigen ke dalam darah secara normal. Paru-paru menjadi kurang lentur dan penderita mengalami gangguan pernafasan. 

Biasanya gejala timbul setelah pemaparan selama 20-30 tahun. Tetapi pada peledakan pasir, pembuatan terowogan dan pembuatan alat pengampelas sabun, dimana kadar silika yang dihasilkan sangat tinggi, gejala dapat timbul dalam waktu kurang dari 10 tahun. Keluhan pernafasan bisa memburuk dalam waktu 2-5 tahun setelah penderita berhenti bekerja. Kerusakan di paru-paru bisa mengenai jantung dan menyebabkan gagal jantung yang bisa berakibat fatal. Jika terpapar oleh organisme penyebab tuberkulosis (Mycobacterium Tuberculosis, penderita silikosis mempunyai resiko 3 kali lebih besar untuk menderita tuberkulosis. Gejala gejala tambahan yang mungkin di temukan terutama pada silikosis akut seperti demam, batuk, penurunan berat badan, dan gangguan pernafasaan yang berat.

Pencegahan silikosis bisa diakukan dengan melakukan pengawasan terhadap lingkungan kerja. Bila debu tidak bisa dikontrol, misalnya pada industri peledakan, maka pekerja diharuskan menggunakan peralatan yang memberikan udara bersih atau sungkup. Selain itu, kebiasaan merokok juga bisa memperburuk penyakit ini, karena itu hentikan segera kebiasaan merokok Anda. Pekerja yang terpapar silika, harus menjalani foto rontgen dada secara rutin. Untuk pekerja peledak pasir setiap 6 bulan dan untuk pekerja lainnya setiap 2-5 tahun, sehingga penyakit ini dapat diketahui secara dini. Jika foto rontgen menunjukkan silikosis, dianjurkan untuk menghindari pemaparan terhadap silika.

Untuk pengobatan, Tidak ada pengobatan khusus untuk silikosis. Untuk mencegah semakin memburuknya penyakit, sangat penting untuk menghilangkan sumber pemaparan. Terapi suportif terdiri dari obat penekan batuk, bronkodilator dan oksigen. Jika terjadi infeksi, bisa diberikan antibiotik. Adapun Hal lain yang perlu dipertimbangkan seperti membatasi pemaparan terhadap silika, berhenti merokok, menjalani tes kulit untuk TBC secara rutin.

Penderita silikosis memiliki resiko tinggi menderita Tuberkulosis (TBC), sehingga dianjurkan untuk menjalani tes kulit secara rutin setiap tahun. Silika diduga mempengaruhi sistem kekebalan tubuh terhadap bakteri penyebab TBC. Jika hasilnya positif, diberikan obat anti TBC.

OBAT PARU PARU HERBAL DETOPAR DAN PIPECA


Obat Paru Paru Herbal Paling Ampuh - Pada penderita penyakit paru paru ada baiknya jika  mencoba untuk mengobati penyakit paru paru yang ada alami secara herbal, karna selain dapat menyembuhkan secara efektif pengobatan secara herbal juga di kenal lebih aman dan tidak menimbulkan efek samping yang berbahaya. Obat paru paru herbal dari De Nature menjadi solusi yang tepat untuk mengatasi masalah penyakit paru paru yang Anda alami.

OBATI PENYAKIT PARU PARU DENGAN

OBAT HERBAL DE NATURE

Obat Paru Paru Herbal de Nature

Rp. 295.000 (Belum Termasuk Ongkir)


Obat paru paru dari De Nature (Detopar & Pipeca) terbuat dari kandungan herbal alami yang sudah terdaftar oleh BPOM RI dan memiliki izin dari DINKES RI (Detopar No.TR163394651 & Pipeca No.TR173399911). Berkhasiat untuk mengatasi masalah penyakit paru-paru yang dikenal lebih aman karena kandungan herbalnya dan tidak menimbulkan efek samping yang berbahaya walaupun dikonsumsi dalam jangka panjang serta tidak menimbulkan ketergantungan obat.

Khasiat Obat Paru Paru de Nature :

  • Membersihkan Paru-Paru
  • Batuk Berlendir, Batuk Berdahak
  • TBC
  • Detox Paru
  • Melancarkan Pernafasan
  • Menormalkan Fungsi Paru-Paru
  • Menyaringkan Suara

"SANGAT COCOK UNTUK PEROKOK & PEROKOK PASIF"

Sekedar informasi untuk kenyamanan Konsumen, bahwa Produk dari perusahaan kami ini sudah memiliki:
  • Punya Ijin Resmi Perusahaan dari Kementrian Kesehatan
  • Ijin BPOM, yang artinya sudah lulus uji stabilitas Produk
  • Sertifikat Halal MUI, sehingga kehalalannya bisa di pertanggungjawabkan
  • Apoteker Yang berpengalaman
  • Sudah melewati Proses Sortir Bahan Baku, Guna Menjaga Mutu Produk
  • Proses Produksi Sesuai Alur CPOTB (Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik Dan Benar)

*Keuntungan Menggunakan Produk Kami*


Dengan melihat produk yang kami miliki, tentunya banyak keuntungan masing-masing yang mencobanya, diantaranya yaitu sebagai berikut :
  • Karena bahanya terbuat dari bahan alami tentunya tidak memiliki efek samping
  • Lebih terjangkau atau Hemat biaya.
  • Proses penyembuhan cepat minimal 5-7 hari, dan maksimal 1-2 minggu Insyaalloh Wasir sembuh.
  • Produk kami yang telah di pesan, dikirim ke rumah menggunakan jasa via TIKIJNE, J&T dan POS.
  • 100% Privasi Anda Aman
  •  Dengan begitu, anda tidak perlu malu karena harus pergi ke dokter.

*Testimoni Pemesanan*


Testimoni Obat Paru Paru Herbal de Nature
Testimoni Obat Paru Paru Herbal de Nature
Testimoni Obat Paru Paru Herbal de Nature

*Format Pemesanan*


NAMA # ALAMAT # NO. TLP # OBAT YANG DIPESAN # TUJUAN PEMBAYARAN
(BRI/BCA)

Nomer Rekening De Nature Indonesia

*Kirim Ke Customer Service Kami*

Customer Service De Nature
 Custimer Service Kami Akan Memandu Anda Untuk Proses Selanjutnya

10 Macam Penyakit Paru Paru Dan Pengobatannya 4.5 5 Admin Rabu, 07 Maret 2018 Apabila paru-paru terganggu tentunya akan mempengaruhi kinerja dari paru-paru tersebut seperti kesuliutan bernafas. Ada beberapa hal yang dapat menyebabkan penyakit paru-paru ini dan paling sering terjadi diakibatkan dari asap rokok. Macam Penyakit Paru Paru Dan Pengobatannya - Jenis penyakit yang dapat menyerang paru-paru sangatlah beragam, paru-paru merupakan organ pe...


J-Theme